Kehilangan Besar: Umat Katolik Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus -->

Advertisement

Kehilangan Besar: Umat Katolik Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus

Berita Sesuai Mood
Tuesday, April 22, 2025

 

Paus Fransiskus, Pemimpin Spiritual yang Menginspirasi, Meninggal Dunia di Hari Paskah


Pada 21 April 2024, dunia Katolik berduka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus di usia 88 tahun. Pemimpin spiritual yang dikenal dengan pendekatan inklusif dan kasih sayangnya terhadap yang terpinggirkan ini meninggal di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, sehari setelah menyampaikan pesan Paskah kepada ribuan umat Katolik di Lapangan Santo Petrus.

Momen Terakhir yang Mengharukan

Kematian Paus Fransiskus terjadi pada salah satu hari paling suci dalam kalender Katolik, yaitu Hari Paskah. Pastor Sergio Codera, seorang imam Salesian dari Spanyol, menyatakan, "Tuhan memilih hari yang paling indah bagi Gereja Katolik—Dia tidak mungkin memilih hari yang lebih baik." Paskah, yang melambangkan kebangkitan dan harapan, menjadi latar belakang yang penuh makna bagi perpisahan ini.

Kardinal Kevin Joseph Farrell mengumumkan wafatnya Paus dengan penuh kesedihan, menyatakan bahwa "Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa." Dalam pernyataannya, ia menekankan dedikasi Paus Fransiskus untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya, serta ajarannya tentang nilai-nilai Injil yang penuh cinta dan keberanian.

Perjuangan Kesehatan

Dalam beberapa bulan terakhir, kesehatan Paus Fransiskus menurun drastis. Ia dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada 14 Februari 2024 dan mengalami kesulitan bernapas. Meskipun demikian, ia tetap tampil di hadapan publik hingga 23 Maret 2024, menunjukkan komitmennya kepada umat Katolik meski dalam keadaan tidak sehat.

Duka yang Mendalam di Seluruh Dunia

Kematian Paus Fransiskus menggugah rasa duka di seluruh dunia. Di Filipina, yang memiliki populasi Katolik terbesar di Asia, umat berkumpul di gereja-gereja untuk berdoa dan mengenang sosok yang telah menjadi panutan bagi banyak orang. Jude Aquino, seorang pemuda Katolik, menyatakan, "Kematian Paus Fransiskus adalah pukulan besar bagi Gereja Katolik."

Di Meksiko, umat Katolik berbondong-bondong ke Basilika Bunda Maria dari Guadalupe untuk menghadiri misa bagi Paus. Banyak yang datang dengan berlutut, mengenang dedikasinya kepada kaum miskin dan terpinggirkan. Di Brasil, tujuh hari berkabung diumumkan, menandakan betapa besar pengaruh Paus Fransiskus di negara dengan populasi Katolik terbesar di dunia.

Pesan Terakhir yang Menginspirasi

Pesan terakhir Paus Fransiskus, yang disampaikan pada Minggu Paskah, menekankan pentingnya kebebasan beragama, berpikir, dan berekspresi. Ia juga mengingatkan tentang penderitaan yang dialami oleh rakyat Gaza dan menyerukan perdamaian di Ukraina. Pesan ini mencerminkan komitmennya untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih damai.

Penghormatan dari Pemimpin Dunia

Kematian Paus Fransiskus juga memicu reaksi dari berbagai pemimpin dunia. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan belasungkawa dan mengingat komitmen Paus terhadap perdamaian dan kemanusiaan. Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menggambarkan Paus sebagai sosok yang mengubah arah dunia menuju kebaikan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga memberikan penghormatan, mengingat bagaimana Paus Fransiskus selalu berdoa untuk perdamaian di Ukraina. Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengenang Paus sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan.

Pemakaman yang Sederhana

Paus Fransiskus telah merencanakan pemakamannya dengan cara yang lebih sederhana dibandingkan pendahulunya. Ia memilih peti mati kayu sederhana yang dilapisi seng dan akan dimakamkan di Basilika St Mary Major, menjadikannya Paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan.

Kematian Paus Fransiskus adalah kehilangan besar bagi umat Katolik dan dunia. Dengan ajaran dan teladannya, ia telah meninggalkan warisan yang akan terus dikenang. Dalam momen duka ini, umat Katolik di seluruh dunia bersatu untuk mengenang sosok yang telah menginspirasi banyak orang untuk hidup dalam kasih dan kedamaian.

Dengan segala pengorbanan dan dedikasinya, Paus Fransiskus akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang membawa harapan dan cinta bagi umat manusia.